Terima Kasih atas Waktumu, Meski Kau dan Aku Tak Menjadi Kita

Apa kabar, masa laluku? Tahukah engkau aku masih selalu memikirkanmu tiap malamku, tapi aku sadar waktumu tak lagi untukku. Oleh karena itu aku tidak mau merindukanmu. Aku tidak mau merindukanmu yang sekarang. Aku hanya memikirkan waktu yang pernah kita lalui bersama.
Saat-saat dimana kebersamaan kita yang selalu terasa terlalu singkat bagiku. saat jarak menggoyahkan rasa yang ada. saat waktu selalu berbalut rindu, saat sebuah kabar terasa sangat penting. Saat semuanya masih tentang kau dan aku.

Darimu aku menyadari, bahwa cinta itu bukanlah aku dan kamu.




Kau tahu? Banyak hal yang aku sadari setelah kau tak lagi di sini. Aku baru menyadari tentang apa itu cinta yang sebenarnya, bahwa cinta itu sempurna. Cinta itu tak seperti yang kau dan aku lalui. Cinta itu seharusnya tak seperti yang kau dan aku jalani, yang saling menuntut satu sama lain dan tak pernah puas.
Cinta itu seharusnya bukan tentang keinginan untuk saling memiliki tetapi untuk saling membahagiakan dalam keadaan apapun. Bukan saling meminta tetapi saling berbagi. Bukan menuntut tapi mencoba mengerti, bukan egois karena gengsi tetapi bersyukur karena masih saling memiliki, karena cinta seharusnya bukan tentang kau atau aku tapi kita.
Orang-orang yang memiliki cinta seharusnya tak bersikap seperti yang kau dan aku lakukan. Cinta itu sempurna. cinta itu tak mempermasalahkan perbedaan, asal yang berbeda tak menjadi prahara. Kebiasaan yang tak sama tak boleh jadi penghalang. Keinginan yang berbeda seharusnya dihargai.
Karena sesungguhnya cinta yang sempurna memanglah terjadi antara dua insan yang berbeda, seperti kau dan aku. Perbedaan yang membuat keduanya bisa saling berbagi dan saling mengisi. Perbedaan seharusnya yang mengajarkan cara menyelesaikan masalah bersama. Perbedaan juga yang seharusnya member jalan keluar untuk keduanya.

Duhai masa lalu� Terima kasih atas pertemuan dan perpisahan, dan atas waktu yang pernah kita miliki bersama.

Semua yang telah aku lalui bersammu, semua yang telah terjadi antara kau dan aku mengajariku tentang hidup yang sebenarnya. Tentang cinta, pertemuan, perpisahan, senyum, sedih, penghianatan, kebahagian, dan keckecewaan. Segalanya tentang kau dan aku membuatku bersyukur kita pernah memiliki waktu bersama.
Duhai masa laluku aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tak lagi meneteskan air mata saat mengingatmu. Karena sekarang aku mampu mengingatmu dalam senyuman. Meski kau dan aku tak menjadi kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Terima Kasih atas Waktumu, Meski Kau dan Aku Tak Menjadi Kita"

Posting Komentar

http://tribunnewsdetik.blogspot.com/2017/02/masya-allah-bocah-tanpa-kaki-ini-tawaf.html