Kisah Jenazah 'Berenang' Menuju Kuburan

Semua benar-benar berubah ketika pengantar dan jenazah sudah sampai di tengah sungai yang mulai banjir itu. Tiba-tiba Jumeno yang bertugas mendorong jenazah dan menjaga agar jenazah tak hanyut kehabisan tenaga karena melawan arus banjir.

"Itu Jumeno tarik tangannya. Awas kenter (hanyut)," teriak salah satu di antara mereka.

Masruri yang berada paling dekat hendak segera menarik tangan Jumeno. Ia harus membagi konsentrasi menjaga keranda jenazah Jinem dan menyelamatkan Jumeno. Terlambat. Tangan Jumeno sudah tak lagi memegang rakit yang membawa keranda. Ia benar-benar terbawa derasnya arus banjir Sungai Lusi.

"Saya sudah mau meraih tangannya, tapi tidak kena dan akhirnya (Jumeno) hilang (terbawa arus)," kata Masruri, pengiring jenazah yang selamat.

Kini para konsentrasi pelayat terbagi dan terpecah. Sebagian melanjutkan prosesi pemakaman Jinem usai berenang menuju makam, sebagian lainnya mencari Jumeno yang terseret arus. Ada pula yang kemudian melapor ke polisi dan meneruskan ke Tim SAR.

Baca Juga: Heboh. Meski Sudah Dikubur Selama 35 Hari, Pria Ini Ternyata Masih Hidup.


AKP Toni Basuki, Kapolsek Kradenan yang menjadi wilayah hukum tempat pemakaman, menyebutkan bahwa hingga Kamis, 9 Februari ini Jumeno masih dicari petugas dan warga dengan menyusuri Sungai Lusi. Curah hujan yang masih cukup tinggi membuat kondisi sungai sedang penuh air dengan arusnya yang cukup deras sehingga menyulitkan proses pencarian Jumeno.

"Jika tidak ketemu, pencarian akan kita lanjutkan besok," kata AKP Toni.

Sementara itu, Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning dan Kapolsek Wirosari AKP Zaenuri mengakui bahwa membawa jenazah menyeberangi Sungai Lusi memang merupakan satu-satunya jalan. Kepada Liputan6.com, Zaenuri menambahkan, dalam kondisi apa pun, jika memang ada yang meninggal dunia, warga tetap mengantar dan mau tak mau membuat kondisi seolah jenazah berenang sebelum sampai tempat pemakaman ketika menyeberangi Sungai Lusi.

"Mereka sudah berbagi tugas. Ada yang bertugas mengarahkan dan mencari jalur terdekat agar bisa segera sampai tepi sungai. Ada pula yang bertugas mendorong keranda agar tidak hanyut," kata Zaenuri.
sumber:liputan6.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Jenazah 'Berenang' Menuju Kuburan"

Posting Komentar

http://tribunnewsdetik.blogspot.com/2017/02/masya-allah-bocah-tanpa-kaki-ini-tawaf.html